Ticker

6/recent/ticker-posts

Hell Fest (2018) | Celoteh Movie

Meski tidak sepopuler genre horror supranatural, horror slasher masih memiliki banyak penggemar. Oleh karena itu, film-film pembantaian, semacam Halloween (1978) dan Scream (1996), masih sering diproduksi hingga saat ini. Salah satunya, yang sempat menghiasi bioskop-bioskop di Indonesia, adalah Hell Fest (2018).

Film yang dirilis oleh CBS dan Lionsgate ini, sebenarnya, sudah tayang di Amerika pada 28 September 2018. Tepatnya, untuk menyambut momen Halloween. Yang jatuh pada bulan Oktober itu. Namun, baru diputar oleh Cinema XXI Indonesia pada 22 Januari 2019 yang lalu.

Kisah film berdurasi 89 menit ini ber-setting di sebuah kota di Amerika. Tepatnya, ketika sekelompok anak muda, tiga mahasiswa dan tiga mahasiswi, merayakan malam Halloween di sebuah theme park. Yang sangat ramai pengunjungnya. Yang bernama Hell Fest.

Theme park tersebut merupakan taman bermain yang sangat luas, seperti Dunia Fantasi, tapi versi horror. Alias hanya menyediakan wahana permainan yang menakutkan dan mengerikan. Semacam Rumah Hantu, Zombieland, dsb.

Awalnya, keenam anak muda tadi sangat menikmati berbagai permainan dalam Hell Fest. Yang ngeri-ngeri sedap itu. Namun, tak lama kemudian, kegembiraan tersebut segera berubah menjadi kengerian. Tepatnya, sejak ada pembunuh sadis misterius. Yang menggunakan topeng seram. Yang memburu dan membantai mereka satu-persatu!

Dari segi cerita, Hell Fest ini merupakan tipe film horror slasher klasik. Yang formulanya sudah berulang kali digunakan oleh berbagai film sebelumnya. Jadi, bisa dibilang, tidak ada kejutan dalam film besutan Gregory Plotkin ini. Alias tidak ada yang baru.

Plotnya yang cukup bertele-tele membuat film Hell Fest ini cukup membosankan pada separo awal durasinya. Penonton hanya disuguhi sekelompok ababil yang bersenang-senang dan berasyik-masyuk di wahana-wahana permainan. Dengan dialog-dialog mereka yang tidak menarik dan bikin ngantuk.

Namun, untungnya, saat memasuki paro akhir, tensi film Hell Fest ini mulai meningkat. Tepatnya, sejak sang psikopat bertopeng mulai meneror para ababil tadi. Selain itu, penampilan Amy Forsyth, selaku bintang utama, yang cukup manis itu, mampu membuat mata penonton pria melek sepanjang film ini.

Kemampuan Gregory Plotkin, dalam membesut adegan slasher-nya, juga sedikit mengangkat film berbujet USD 5,5 juta ini. Meski tidak banyak menyajikan adegan yang berdarah-darah, sutradara yang sudah menghasilkan Paranormal Activity: The Ghost Dimension (2015) itu mampu menyuguhkan beberapa adegan pembantaian yang cukup mengerikan.

Pada akhirnya, meski secara overall biasa saja, Hell Fest ini tetap layak untuk dinikmati. Terutama, bagi yang suka dengan wahana permainan rumah hantu. Atau yang kangen dengan film-film horror slasher klasik. Yang dulu sempat berjaya lewat franchise Halloween dan Scream itu.


***

Hell Fest

Sutradara: Gregory Plotkin
Produser: Gale Anne Hurd, Tucker Tooley
Penulis Skenario: Seth M. Sherwood, Blair Butler, Akela Cooper
Pengarang Cerita: William Penick, Christopher Sey, Stephen Susco
Pemeran: Amy Forsyth, Reign Edwards, Bex Taylor-Klaus, Tony Todd
Musik: Bear McCreary
Sinematografi: Jose David Montero
Penyunting: Gregory Plotkin, David Egan
Perusahaan Produksi: Tucker Tooley Entertainment, Valhalla Motion Pictures
Distributor: CBS Films (via Lionsgate)
Durasi: 89 menit
Negara: Amerika Serikat
Bahasa: Inggris
Genre: Horror, Thriller
Klasifikasi Usia: R (17+)
Anggaran: USD 5,5 juta
Tanggal Rilis: 28 September 2018 (Amerika Serikat), 22 Januari 2019 (Indonesia)

Rating (hingga 6 Oktober 2020)
Rotten Tomatoes – Tomatometer: 40% (Rotten)
Rotten Tomatoes – Audience Score: 40% (Rotten)
Metacritic: 26/100
CinemaScore: C
PostTrak: 2/5
IMDb: 5,5/10

Posting Komentar

0 Komentar