Ticker

6/recent/ticker-posts

Death Wish (2018) | Celoteh Movie



Pada 2018 yang lalu, Metro-Goldwyn-Mayer, alias MGM Studios, merilis film Death Wish yang keenam. Yang sejatinya merupakan remake dari franchise film action thriller tersebut. Yang kali ini mengusung Bruce Willis sebagai bintang utamanya itu.

Film yang sempat tayang di Cinema XXI Indonesia ini mengisahkan seorang dokter bedah. Yang akhirnya menjadi vigilante. Untuk membalas dendam terhadap para perampok. Yang telah membunuh istri dan membikin koma putri semata wayangnya tersebut.



Meski secara garis besar jalan ceritanya sama dengan film original-nya, ada yang sedikit berbeda dari Death Wish versi zaman now ini. Yaitu, latar belakang tokoh utamanya. Dulu, karakter yang diperankan oleh Charles Bronson dikisahkan sebagai arsitek di Manhattan, New York City. Sementara itu, Dr. Paul Kersey yang diperankan oleh Bruce Willis adalah seorang ahli bedah di Chicago.

Bisa dibilang, karakter utama di film Death Wish versi anyar ini harus mengalami perubahan hidup yang cukup ironis. Dari yang awalnya seorang dokter, yang disumpah untuk menyelamatkan nyawa itu, berubah menjadi “malaikat” pencabut nyawa para penjahat jalanan.



Bagi Bruce Willis, berperan sebagai vigilante, alias seseorang yang main hakim dengan caranya sendiri, sejatinya bukan hal yang baru. Mantan suami Demi Moore itu sudah terbiasa menjadi jagoan sangar. Yang hobi membasmi para penjahat di film-film sebelumnya itu.

Bedanya, mengingat usianya yang kini sudah tidak lagi muda, di film ini Bruce Willis tidak banyak melakukan aksi-aksi fisik yang berbahaya. Seperti yang dulu kerap ia lakukan di franchise film Die Hard (1988-2013). Yang melambungkan namanya itu.



Di remake Death Wish yang skenarionya ditulis oleh Joe Carnahan ini, Bruce Willis diarahkan oleh sutradara Eli Roth. Yang selama ini dikenal sebagai penghasil film-film thriller yang berdarah-darah. Semacam Hostel (2005) dan The Green Inferno (2013) itu.

Death Wish versi baru ini pun menampilkan banyak adegan sadis dan brutal. Khas film-film Eli Roth. Ada yang bilang, semacam Run All Night (2015)-nya Liam Neeson. Tak heran, kategorinya pun R-rated. Alias tontonan khusus untuk orang-orang dewasa.

Dengan durasi kurang dari dua jam, Eli Roth juga menghadirkan Death Wish dengan alur cerita yang cukup cepat dan tidak bertele-tele. Setiap dialog yang diucapkan para pemainnya pun sederhana. Sehingga mudah dipahami oleh para penonton.

Namun, sayangnya, plotnya sangat klise dan mudah ditebak. Eli Roth terlihat kurang mengembangkan aspek yang lain. Tidak ada twist yang tak terduga. Hampir sepanjang film, penonton hanya disuguhi upaya sang dokter untuk membalas dendam terhadap para penjahat. Yang telah menghancurkan keluarganya itu.



Akhirnya, Death Wish versi modern ini hanya menjadi film action thriller kelas B. Yang banyak dihujat oleh para kritikus. Bahkan, sempat masuk nominasi Golden Raspberry Awards. Kategori Prequel/Remake/Rip-off/Sequel Terburuk. Pada tahun 2019 yang lalu itu.

Meski demikian, sambutan dari para penonton sebenarnya cukup positif. Dengan modal USD 30 juta, Death Wish mampu mengumpulkan pemasukan hingga USD 50 juta dari seluruh dunia. Nama Bruce Willis terbukti masih cukup laris. Terutama, di kalangan bapak-bapak. Yang biasanya suka nonton film-film action B movies bersama simpanannya itu.




***

Death Wish

Sutradara: Eli Roth
Produser: Roger Birnbaum
Penulis Skenario: Joe Carnahan
Berdasarkan: Death Wish oleh Brian Garfield
Pemeran: Bruce Willis, Vincent D’Onofrio, Elisabeth Shue, Dean Norris, Kimberly Elise
Musik: Ludwig Göransson
Sinematografi: Rogier Stoffers
Penyunting: Mark Goldblatt
Perusahaan Produksi: Cave 76 Productions, MGM Studios
Distributor: Metro-Goldwyn-Mayer (Amerika Serikat), Annapurna Pictures (Internasional)
Durasi: 107 menit
Negara: Amerika Serikat
Bahasa: Inggris
Genre: Action, Drama, Suspense
Klasifikasi Usia: R (17+)
Anggaran: USD 30 juta
Tanggal Rilis: 2 Maret 2018 (Indonesia & Amerika Serikat)

Rating (hingga 10 Mei 2020)
Rotten Tomatoes – Tomatometer: 18% (Rotten)
Rotten Tomatoes – Audience Score: 72% (Fresh)
Metacritic: 31/100
CinemaScore: B+
PostTrak: –
IMDb: 6,4/10

Posting Komentar

0 Komentar