Ticker

6/recent/ticker-posts

Acts of Vengeance (2017) | Celoteh Movie



Nama Antonio Banderas mulai dikenal (di Hollywood) sejak tampil di film The Mambo Kings (1992), The House of the Spirits dan Philadelphia (keduanya dirilis pada 1993). Bersama bintang-bintang top pada masa itu. Semacam Winona Ryder, Meryl Streep, Glenn Close, Jeremy Irons, Tom Hanks dan Denzel Washington.

Hingga kini, Antonio Banderas masih rutin berakting di Hollywood. Bahkan, aktor asal Spanyol itu masih sering bermain di film action. Meski usianya sudah tidak lagi muda (hampir menginjak kepala enam). Salah satu film laga terbarunya adalah Acts of Vengeance (2017). Yang sempat tayang di Cinema XXI Indonesia. Pada 2018 yang lalu itu.

Film rilisan Lionsgate ini, sebenarnya, sudah dirilis di Amerika sejak Oktober 2017. Namun, baru dirilis di Indonesia pada Mei 2018. Mungkin, gara-gara jebloknya performa film blockbuster Solo: A Star Wars Story pada saat itu. Sehingga Cinema XXI merasa perlu untuk mengeluarkan film stok gudang. Semacam Acts of Vengeance ini. Agar bioskop tidak terlalu sepi.



Di film Acts of Vengeance ini, Antonio Banderas berperan sebagai Frank Valera. Yang awalnya adalah seorang pengacara kondang. Yang sangat sukses. Yang tinggal di sebuah rumah yang cukup mewah. Bersama istri dan putri semata wayangnya. Yang masih kecil itu.

Pada suatu malam, yang sedang diguyur hujan yang cukup deras itu, kehidupan Frank, yang semula adem ayem tadi, berubah menjadi tragedi. Setelah istri dan anaknya ditemukan tewas oleh polisi. Mayat mereka dibuang di sebuah selokan. Sedangkan mobilnya ada di dekat rel kereta api. Di daerah pinggiran kota.



Frank merasa sangat bersalah. Karena tidak menjaga mereka dengan baik. Ia membiarkan istrinya menyetir mobil sendirian pada malam hari. Selama ini, karena kesibukannya sebagai pengacara, Frank memang jarang meluangkan waktunya untuk keluarga.

Yang membuat Frank semakin marah, pihak kepolisian kemudian membekukan kasus pembunuhan tersebut. Karena kurangnya bukti dan tidak adanya saksi mata. Frank, akhirnya, bertekad untuk menyelidiki sendiri. Dan mencari siapa pembunuh istri dan putrinya tadi.



Sesuai dengan judulnya, film Acts of Vengeance ini memang bertema aksi balas dendam. Yang dibumbui dengan transformasi karakter Frank: Dari yang awalnya seorang pengacara berubah menjadi seorang vigilante. Yang mencari keadilan dengan caranya sendiri itu.

Agar skenarionya lebih masuk akal, sebelum melakukan aksi balas dendam, Frank dikisahkan membekali dirinya dengan ilmu bela diri. Mulai dari ikut tarung bebas underground, latihan fisik, hingga belajar karate dan jiu-jitsu.



Film besutan sutradara asal Israel Isaac Florentine ini juga dibuat lebih filosofis. Lewat plot yang terbagi dalam enam bab. Berdasarkan dalil dari buku klasik: Meditations. Karya Marcus Aurelius. Kaisar Romawi yang memerintah pada 161-180 Masehi. Yang cukup terkenal itu.

Ditambah lagi, karakter Frank pada separo akhir filmnya nyaris tidak bersuara. Sesuai dengan filosofi Stoicism, setelah mempelajari buku Meditations tadi, ia memang bersumpah bakal membisu. Hingga berhasil menemukan siapa pembunuh istri dan putri kesayangannya.



Selain Antonio Banderas, Acts of Vengeance sebenarnya juga memasang aktor yang cukup ternama. Yaitu, Karl Urban. Yang namanya melejit setelah bermain di film Star Trek (2009). Yang kali ini berperan sebagai seorang polisi tersebut.

Di samping itu, sebagai pemanis, juga ada aktris sexy asal Spanyol. Alias kompatriot Antonio Banderas. Yakni, Paz Vega. Yang, sayangnya, perannya kurang signifikan. Dan terkesan hanya menjadi tempelan. Di film yang berdurasi cuma 86 menit ini.



Sementara itu, Isaac Florentine sendiri, selama ini, dikenal sebagai sutradara serial Power Rangers. Dan film-film yang bertema seni bela diri. Di Acts of Vengeance ini, ia juga tampil sekilas. Menjadi cameo. Sebagai instruktur karate. Yang melatih Frank Valera tadi.

Seperti film-film action pada umumnya, alur Acts of Vengeance sebenarnya berjalan cukup cepat dan ringkas. Mulai dari opening hingga ending-nya. Namun, sayangnya, diakhiri dengan sebuah plot twist yang terkesan maksa. Penyelesaian konfliknya pun tampak terlalu mudah.



Untuk adegan baku hantamnya, meski cukup brutal, sebenarnya, sudah ditampilkan sewajar mungkin. Dengan visualisasi yang bisa dibilang lumayan. Namun, sayangnya, penampilan Antonio Banderas, sebagai aktor laga, tampak sudah terlalu uzur. Faktor usia memang tak bisa dibohongi.

Meski demikian, dari sisi drama, akting Antonio Banderas masih cukup oke. Dengan cukup realistis dan natural, mantan suami Melanie Griffith itu mampu berperan sebagai seorang pengacara. Yang awalnya banyak bacot, tapi kemudian berubah menjadi punisher tanpa suara itu.



Dengan segala kekurangan dan sedikit kelebihannya tadi, pada akhirnya, Acts of Vengeance hanya menjadi film action, dengan bumbu drama, yang biasa-biasa saja. Namun, masih lebih baik jika dibandingkan dengan B-movies sejenis lainnya. Seperti remake film Death Wish (2018). Yang dibintangi oleh Bruce Willis. Yang juga bertema balas dendam. Yang dihujat oleh para kritikus itu.



***

Acts of Vengeance

Sutradara: Isaac Florentine
Produser: Yariv Lerner
Penulis Skenario: Matt Venne
Pemeran: Antonio Banderas, Karl Urban, Paz Vega, Cristina Serafini
Musik: Frederik Wiedmann
Sinematografi: Yaron Scharf
Penyunting: Paul Harb, Ivan Todorov Ivanov, Irit Raz
Perusahaan Produksi: Saban Capital Group, Millennium Films
Distributor: Lionsgate
Durasi: 86 menit
Negara: Amerika Serikat, Bulgaria
Bahasa: Inggris
Genre: Action, Drama
Klasifikasi Usia: R (17+)
Tanggal Rilis: 27 Oktober 2017 (Amerika Serikat), 26 Mei 2018 (Indonesia)

Ratings (hingga 8 Juli 2020)
Rotten Tomatoes – Tomatometer: 55% (Rotten)
Rotten Tomatoes – Audience Score: 24% (Rotten)
Metacritic: 49/100
CinemaScore: —
PostTrak: —
IMDb: 5,7/10
Edwin Dianto (Filmania): 6/10 (C)

Posting Komentar

0 Komentar