Ticker

6/recent/ticker-posts

The Autopsy of Jane Doe (2016) | Celoteh Movie



Sesuai dengan judulnya, The Autopsy of Jane Doe mengisahkan proses autopsi mayat seorang wanita misterius. Para horrormania sudah bisa menikmati kengeriannya, mulai hari Selasa (16/5) ini, di jaringan bioskop Cinema XXI Indonesia.

Cerita film besutan sutradara Andre Ovredal ini dibuka dengan ditemukannya mayat wanita tak dikenal. Yang diduga sebagai korban pembunuhan. Yang dikubur di basement sebuah rumah. Sebut saja namanya: Jane Doe. Sesuai dengan julukan yang, biasanya, diberikan untuk mayat perempuan tanpa identitas (John Doe untuk laki-laki).

Polisi kemudian membawa jenazah wanita cantik tersebut untuk diotopsi. Petugas koroner yang mendapat job untuk “membongkar” mayat Jane Doe adalah sepasang ayah dan anak: Tommy (Brian Cox) dan Austin Tilden (Emile Hirsch).

Semula, tak ada yang aneh dalam proses otopsi tersebut. Kecuali, kondisi mayat Jane Doe tadi (diperankan oleh Olwen Kelly). Yang tergolong masih sangat mulus dan bersih. Terutama, untuk ukuran korban pembunuhan.

Namun, setelah melakukan pemeriksaan lebih dalam, keduanya mulai menemukan kejanggalan demi kejanggalan. Ada yang tidak beres dengan jenazah cewek sexy tersebut. Kemungkinan, ada kekuatan supranatural yang ikut terlibat dalam proses kematiannya!



Btw, sebelum menelurkan The Autopsy of Jane Doe, sutradara Andre Ovredal mulai dikenal sejak menghasilkan Trollhunter (2010). Sebuah film dark fantasy berbahasa Norwegia. Yang mendapat sambutan sangat positif dari para kritikus di seluruh dunia.

Oleh karena itu, dari segi pengalaman, filmmaker berusia 44 tahun tersebut, sebenarnya, tidak perlu diragukan lagi. Terbukti, The Autopsy of Jane Doe yang menjadi film berbahasa Inggris pertamanya ini ia sajikan secara berbeda. Terutama, bila dibandingkan dengan film-film horror supranatural lainnya.

Sebab, Ovredal memadukannya dengan genre misteri dan detektif. Ala serial CSI. Lengkap dengan TKP pembunuhan hingga ruang bawah tanah milik keluarga Tilden. Yang menjadi tempat otopsi tadi.

Bagi yang tidak terbiasa menonton film-film horror, mungkin, bakal merasa jijik dan bergidik. Terutama, saat menonton proses otopsi dilakukan. Bakal tampak adegan mayat Jane Doe, yang mulus itu, diperiksa secara ilmiah. Yang kemudian dibedah untuk kepentingan penyelidikan forensik.



Menariknya, sutradara Ovredal memberi pujian terhadap penampilan Olwen Kelly. Yang ia anggap mendapat peran paling sulit dalam film berdurasi 86 menit ini. Padahal, aktris sexy asal Republik Irlandia tersebut hanya memerankan seonggok mayat. Yang diam. Tanpa ekspresi. Sepanjang film.

Menurut Ovredal, ia langsung memilih Kelly (sebagai pemeran Jane Doe) setelah melakukan wawancara pertama. Salah satunya, karena pengetahuan Kelly tentang yoga. Yang ia anggap bakal banyak membantu selama memerankan sesosok jenazah. Terutama, dalam mengontrol tubuh dan pernafasan.

Selain Kelly, penampilan Brian Cox dan Emilie Hirsch (sebagai ayah dan anak tukang otopsi) juga mendapat banyak pujian. Pasangan senior dan junior tersebut dinilai mampu menunjukkan chemistry yang solid dan meyakinkan. Lengkap dengan dialog yang dipenuhi istilah-istilah forensik dan biologi anatomi.

Sebagai aktor sepuh, sepak terjang Brian Cox memang tidak perlu disangkal lagi. Pria berusia 70 tahun tersebut sudah pernah membintangi puluhan judul film dengan berbagai genre.

Begitu pula dengan Emile Hirsch. Meski baru berusia 32 tahun, aktor asal California tersebut sudah pernah terlibat dalam berbagai film. Yang paling terkenal adalah Into the Wild (2007). Lalu juga ada Lone Survivor (2013). Yang diangkat dari kisah nyata. Yang ia bintangi bersama Mark Wahlberg itu.



Alhasil, dengan didukung oleh penampilan apik dua aktor tadi, setelah tayang perdana di Toronto International Film Festival (pada 9 September 2016) dan dirilis di Amerika Serikat (pada 21 Desember 2016), The Autopsy of Jane Doe langsung mendapat rating positif dari berbagai situs review dan kritikus.



Lewat film ini, Ovredal dinilai sukses menyajikan sebuah film horror yang orisinil. Yang menyuguhkan set ruang bawah tanah yang pencahayaannya minim. Yang terasa menyesakkan. Terutama, bagi para penderita klaustrofobia.

Ovredal juga sangat pintar bermain dalam bidang forensik jenazah. Setiap sayatan pada si mayat, yang diperankan oleh Olwen Kelly, akan memunculkan misteri baru. Yang bakal membuat penasaran.

Selain itu, Ovredal juga menambahkan beberapa adegan jump scare yang efektif dalam film The Autopsy of Jane Doe ini. Yang, dijamin, bakal membuat jantung penonton berdegup kencang.

***

The Autopsy of Jane Doe

Sutradara: André Øvredal
Produser: Fred Berger, Eric Garcia, Ben Pugh, Rory Aitken
Penulis Skenario: Ian Goldberg, Richard Naing
Pemain: Emile Hirsch, Brian Cox, Olwen Kelly
Musik: Danny Bensi, Saunder Jurriaans
Sinematografi: Roman Osin
Penyunting: Patrick Larsgaard
Produksi: 42, IM Global, Impostor Pictures
Distributor: IFC Midnight
Durasi: 86 menit
Rilis: 9 September 2016 (TIFF), 21 Desember 2016 (Amerika Serikat), 16 Mei 2017 (Indonesia)

Rating (hingga 16 Mei 2017)
IMDb: 6,8/10
Rotten Tomatoes: 87%
Metacritic: 65/100

Posting Komentar

0 Komentar